Kasus dan Analisisnya
Besok Anda harus mempresentasikan laporan di depan atasan dan klien Anda, hari ini Anda masih belum juga menyusunnya. Perasaan Anda pastinya tertekan, jantung berdebar, adrenalin naik. Anda mulai stres. Lalu Anda berpikir: “Andai saja saya tugas tersebut tidak saya tunda mengerjakannya” Banyak di antara kita yang pernah mempunyai pengalaman seperti itu di tempat kerja dan di tempat kehidupan lainnya. Apa pun yang kita lakukan, rasanya tidak pernah ada waktu yang cukup.
Matriks manajemen waktu bisa membantu kita untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan Anda, sehingga waktu yang ada mencukupinya. Dan yang lebih utama: stres anda masih di ambang normal. Matrix manajemen waktu di mulai dengan penetapan tugas-tugas atau pekerjaan apa yang Anda nilai “penting/tidak penting” dan “mendesak/tidak mendesak” dalam kehidupan Anda.
Langkah pertama menggunakan matrix manajemen waktu, pasti yang dilakukan adalah apa ada di Quadran I, yaitu: “Penting dan Medesak”, dan pasti kita akan merasa tertekan atau stress. Tetapi ketika kita harus mengerjakan suatu tugas yang penting dalam waktu yang terbatas dan segera harus selesai, pasti kita akan merasa stres. Oleh karena itu, strateginya harus di ubah, kita harus pindah dari Quadran I ke Quadran II. Yaitu mengerjakan sesuatu yang penting namun tidak mendesak. Ketika kita berada di Quadran II, kita akan bisa mengerjakan tugas-tugas yang penting dengan cara tenang, tidak tergesa-gesa, sehingga tidak merasa tertekan.
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana caranya agar kita bisa pindah dari Quadran I ke Quadran II? Jawabnya adalah dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Tugas tersebut penting atau tidak penting?
2. Apakah tugas-tugas tersebut mendesak?
Dengan menjawab kedua pertanyaan tersebut, diharapakan kita bisa tahu kegiatan-kegiatan yang berada pada masing-masing Quadran dan kasus seperti di atas dapat segera diatasi dan selanjutya membuat manajemen waktu untuk melaksanakan tugas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar