Minggu, 30 November 2014

Struktur organisasi PT.PERTAMINA (PERSERO)

Struktur organisasi PT.PERTAMINA (PERSERO)

STRUKTUR GOVERNANCE  EKSTERNAL
1.      Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan harus:
1)    memperhatikan aspek-aspek pengaturan yang berasal dari pihak eksternal Perusahaan dan implikasinya bagi pelaksanaan kegiatan usahanya;
2)    mematuhi kebijakan/regulasi/pengaturan Instansi Pemerintah terkait;
3)    mematuhi kebijakan/regulasi/pengaturan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP MIGAS)  yang membidangi pengaturan mengenai pengawasan terhadap  kegiatan usaha hulu di sektor industri minyak dan gas bumi;
4)    mematuhi kebijakan/regulasi/pengaturan Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Migas (BPH  Migas) yang membidangi pengaturan mengenai pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan gas bumi melalui pipa.

2.      Dalam hal Pemerintah ingin memberikan penugasan kepada Perusahaan dalam rangka pelaksanaan  sebagian tugas Pemerintah, maka  penugasan tersebut wajib terlebih dahulu  dikaji oleh Direksi dan mendapat persetujuan Menteri BUMN.  

Sabtu, 29 November 2014

SISTEM YANG BERJALAN

SISTEM YANG BERJALAN

Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan yaitu penjualan BBM pada PT PERTAMINA masih sedikit bermasalah yaitu dalam pemesanan BBM yang sering terlambat dalam pengiriman BBM dari depot sehingga menjadikan industri kurang begitu nyaman dengan keterlambatan pengiriman BBM dan membuat proses produksi menjadi terlambat. Namun seiring berjalannya waktu PT PERTAMINA mulai memaksimalkan kinerja pengiriman BBM Penyebab Masalah            :
1. Depot
Merupakan tempat pengisian BBM dalam pengisian BBM kedalam tangkitangki BBM namun keterbatasan tangki membuat pengiriman BBM menjadi terhambat.
2. Harga BBM
Harga BBM yang berubah tiap 2 minggu sekali hal ini sudah merupakan kebijakan PT PERTAMINA dalam penjualan BBM. Tetapi hal tersebut menjadi kendala dikarenakan industri banyak yang mengeluh pada perubahan harga BBM tersebut.
Langkah-langkah penyelesaian
1. Depot harus menambah tangki-tangki BBM agar pengiriman lebih cepat dan sesuai dengan   waktu yang diminta.
2. Sebelum terjadi perubahan harga pada BBM, PT PERTAMINA terlebih dahulu menginformasikan perubahan harga BBM tersebut melalui pengiriman Fax atau informasi secara online kesetiap industri.

Jumat, 28 November 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SDM PT. PERTAMINA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SDM PT. PERTAMINA

Berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut di atas,Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM:
 Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
 Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif sertamemberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesiadan peraturan yang berlaku.
 Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi

Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM.Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis. Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparanguna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksiawal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia,Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.Melanjutkan kebijakan tahun 2001,
Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir  pekerja Pertamina dimasa mendatang. Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk nilai-nilai unggulanyang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and Mutual Respect).Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan IndeksProduktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.

Kamis, 27 November 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN PT. PERTAMINA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN PT. PERTAMINA
Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi,segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan keinginan manusiamerupakan bagian dari konsep pemasaran.Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan Niaga yangmenangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah tangga. Pertaminamelakukan pemasaran BBM Retail melalui lembaga penyalur Retail BBM/BBK yang saat initersebar diseluruh Indonesia, seperti SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum), AgenMinyak Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak Solar (APMS),serta Premium Solar PackedDealer(PSPD).
Saat ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang, termasuk difungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan istilah Pertamina Way. Penjabaran Pertamina Way adalah staf, kualitas, dan kuantitas, peralatan, dan fasilitas, format fisik, dan produk dan pelayanan.Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian BahanBakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU. SPBUyang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf internasional.

Rabu, 26 November 2014

SISTEM INFORMASI SPBU PT.PERTAMINA

SISTEM INFORMASI SPBU PT.PERTAMINA

Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses operasional denganmenerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan dari data customer,stok minyak, deposit di pertamina, Kupon Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU . Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat. SistemInformasi SPBU ini dibuat dengan sistem multi user yang memungkinkan pengaksesan sistem informasi oleh beberapa user yang berbeda dalam suatu waktu. Sistem ini dirancang dengan sistem keamanan yang handal yang mana setiap level user diset dalam ruang lingkup pekerjaanyang berbeda berdasar urutan otorisasi.
               
Feature Program:Modul Master : Menu Tanki SPBU, Menu master, Pompa Master Produk/ Minyak, Master Supplier, Master Petugas SPBU, Master Customer.Modul Transaksi: Transaksi Order Pembelian Ke Pertamina, Masuk Produk/Minyak, DepositCustomer Ke SPBU, Penjualan Kupon, Penjualan Tunai, Input kas harian, Koreksi Stok,Modul Laporan : Menu Laporan Stock, Laporan Data Customer, Pembelian Ke Supplier,Pembelian Detail, Laporan Detail Pembelian, Laporan Pembelian Per Supplier, Pembelian Per Produk, Laporan Nota Penjualan Harian, Laporan, Resume Penjualan Harian, Laporan NotaPenjualan, Laporan Detail Penjualan, Laporan Penjualan Per Tanki, Laporan Penjualan Per Produk, Laporan Penjualan Per Customer, Laporan Penjualan Per Perpetugas, Laporan Stok Per Produk, Laporan Kartu Stok, Laporan Detail Stok, Laporan Laba Penjualan, Laporan ResumeHarian, Laporan Kas HarianAgenda Transformasi PertaminaPerubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia. Transformasi Kegiatan Usaha diSektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan. Transformasi Kegiatan Usaha diSektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen.Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan Administrasi Umum,termasuk Penanganan Asset.Hasil yang diinginkan dari transformasi pertamina adalah:Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia

Selasa, 25 November 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PERTAMINA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PERTAMINA

Pertamina memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction. Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI). Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan fungsi LayananUmum dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain yang berada di luar cakupan LayananUmum, yang kemudian diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya. Secara gampangnya pengertian e-Auction adalah negosiasi melalui system secara electronic dengan mencari harga terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room.
Di ruangan inilah negosiasi melalui system e-Auction dilakukan. Ruangan ini dilengkapi perangkat komputer yang saling terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap peserta penyedia barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih dahulu lulus evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan pada pengadaan barang/jasa secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda adalah kalau dalam proses manual menetapkan pemenang langsung pada penawar harga terendah urutan pertama. Sedangkan dalam e-Auction penawar harga terbaik/terendah dari urutan satu sampai lima.Sampai diperoleh penawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga terendahsebelum e-Auction. Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa diperoleh selisih antara penawaran terendah (proses pra e-Auction) dengan harga yang diperoleh penghematan dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar.

Senin, 24 November 2014

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI PT.PERTAMINA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI PT.PERTAMINA

Sistem akuntansi PT. PERTAMINA menggunakan sebuah sistem informasi berbasis ERP ( Enterprise Resource Planning ) dari SAP R/3 ke generasi mySAP sistem yang dapat menjadi sebuah alat perubahan dari sistem manual dalam hal pencatatan ke sistem komputerasi yang terintegrasi dan real time.Penerapan software mySAP agar dapat memberikan data analitis untuk mendukung proses pengambilan keputusan jajaran manajemen di PT. PERTAMINA ( PERSERO ) pada umunya dan PT. PERTAMINA (PERSERO ) UPMS VI BANJARMASIN pada khusunya .
Modul atau fasilitas yang disediakan mySAP 2005 antara lain untuk transaksi bisnis, intelijen bisnis, dan manajemen perusahaan strategis untuk pengambilan keputusan. Software inihanya sekedar alat dari sebuah sistem informasi akuntansi , yang membantu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.Untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem informasi akuntansi yang dikembangkan, maka dalam pelaksanaannya manajemen harus memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, sebab suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu perkerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi.
Kemampuan teknik personal sistem informasi, arti suatu sistem informasi akuntansi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila setiap personel yang menggunakan sistem informasi akuntansi tersebut memilikikemampuan teknik untuk mengoperasionalkan sistem informasi akuntansi tersebut. Dukungan manajemen puncak juga memiliki pengaruh dalam penggunaan suatu sistem informasi akuntansi karena sistem yang dipilih oleh manajemen puncak pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan.

Minggu, 23 November 2014

Tahapan

Tahapan
Perusahaan harus memaksimalkan penggunanan teknologi informasi melalui tahapan-tahapan yang sekurang-kurangnya meliputi :
a. Tahap Pra-Implementasi, yang mencakup:
1) Pencanangan visi dan misi di bidang teknologi informasi
2) Penyusunan rencana strategis di bidang teknologi informasi yang sejalan (align) dengan strategi bisnis Perusahaan.
3) Penyusunan rancangan dan desain teknis
4) Penjabaran rancangan dan desain teknis teknologi informasi ke dalam konstruksi sistem secara fisik dan fungsional.
b. Tahap Implementasi, yang meliputi:
1) Perencanaan yang matang
2) Pelatihan dan pengembangan SDM
3) Pembakuan/standardisasi mutu layanan
4) Evaluasi dan pengendalian sistem
5) Penerapan sistem penanganan darurat (disaster recovery planning ataucontingency planing).
c. Tahap Pengembangan
Pengembangan teknologi informasi harus dilaksanakan dalam koridor penerapan teknologi informasi yang terintegrasi dan handal melalui:
1)      Penyusunan master plan pembangunan dan pengembangan teknologi informasi.
2)      Penerapan Executive Information System dan/atauDecision Support System

Sabtu, 22 November 2014

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. PERTAMINA

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI  PT. PERTAMINA
1. Kebijakan umum
a. Teknologi informasi yang dibangun harus memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung terciptanya produk atau jasa Perusahaan yang unggul dan kompetitif.
b. Investasi teknologi informasi harus mempertimbangkan aspek keuntungan berupa pengurangan biaya dan kemudahan memperoleh informasi.
c. Direksi menetapkan fungsi teknologi informasi yang :
1)  bertanggung jawab untuk mewujudkan rancangan menjadi konstruksi yang detil
2) bertindak sebagai konsultan dengan melakukan komunikasi secara rutin dengan pihak pengguna (users)
3)  memfasilitasi berlangsungnya pelatihan teknologi informasi
4) dibebaskan dari kegiatan pengadaan barang dan jasa yang berhubungan dengan kegiatan teknologi informasi.
d. Fungsi teknologi informasi menerapkan mekanisme penjaminan mutu (Quality Assurance) untuk memastikan bahwa perangkat-perangkat dan sistem yang digunakan dalam teknologi informasi telah berada pada kualitas dan tingkat layanan yang diharapkan.
e. Fungsi pemakai (user) menerapkan penjaminan mutu (Quality Assurance) untuk memastikan bahwa data/informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi telah berada pada kualitas, kuantitas dan waktu yang diharapkan.
f. Untuk memperoleh pemanfaatan yang aman dan optimal, fungsi teknologi informasi harus menerapkan kendali-kendali terkait dengan aktivitas TI.

Jumat, 21 November 2014

INDUKSI DAN ORIENTASI

INDUKSI DAN ORIENTASI
    Setelah calon karyawan dinyatakan lulus dari seluruh tes tersebut, calon karyawan harus menjalani proses training selama 1 tahun. Di dalam PT PERTAMINA (PERSERO), training yang dilakukan terhadap calon karyawan dinamakan OJT (On Job Training). Lamanya waktu training tersebut selalu berbeda disetiap tahunnya. Hal itu sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh PT PERTAMINA (PERSERO).
    Pada masa OJT inilah proses induksi dan orientasi terhadap calon karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) dilakukan. Kegiatan OJT ini dilakukan dalam dua sesi, yaitu di haruskan untuk tinggal diasrama selama 3 bulan dan sisanya diperbolehkan untuk pulang. Selama 3 bulan itu, calon karyawan diperkenalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan PT PERTAMINA (PERSERO) atau biasa disebut dengan induksi dan orientasi. Khusus selama 3 bulan diasrama, para calon karyawan dijelaskan mengenai sejarah, struktur organisasi, pejabat-pejabat perusahaan, fasilitas yang disediakan perusahaan, peraturan perusahaan, produk yang dihasilkan dan segala sesuatu yang sifatnya umum yang ada didalam lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO). Sedangkan untuk 9 bulan masa OJT selanjutnya, para calon karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) mulai mendapat penempatan kerja. Penempatan kerja ditentukan langsung oleh pihak PT PERTAMINA (PERSERO). Jadi pada saat mengajukan lamaran, mereka mengajukan untuk jabatan karyawan umum. Penempatan tersebut disesuaikan dengan jurusan para calon karyawan pada masa kuliah. Hal itu disebabkan karena PT PERTAMINA (PERSERO) menginginkan sebuah pekerjaan dilakukan atau diselesaikan oleh ahlinya, agar tingkat kesalahan bisa diminimalisir. Dalam masa 9 bulan tersebut, para calon karyawan diperkenalkan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan bagiannya masing-masing, yang dalam hal ini adalah bagian operator. Pada masa ini, para calon karyawan diperkenalkan dengan pabrik bagian operator, mesin-mesin yang digunakan, produk-produk yang dihasilkan, kapasitas produksi, peraturan-peraturan didalam pabrik dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat dan mesin yang nantinya akan digunakan. Bisa dibilang perkenalan ini lebih spesifik kearah apa yang akan mereka lalukan pada saat telah menjadi karyawan. Selama masa training tersebut, para calon karyawan diharapkan untuk memahami system kerja yang terdapat didalam pabrik. Selain para calon karyawan menjalani training tersebut, para calon karyawan juga di haruskan untuk membuat sebuah makalah yang isi dan judulnya disesuaikan dengan bagian mereka masing-masing. Makalah tersebut di PT PERTAMINA (PERSERO) dinamakan Kertas Kerja Nyata (KKW). Makalah tersebut harus selesai ketika masa OJT para calon karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) selesai. Kemudian para calon karyawan harus menjalani Ujian KKW, yaitu ujian komprehensif seputar makalah yang para calon karyawan buat tersebut. Para calon karyawan PT PERTAMINA (PERSERO) diuji layaknya seorang calon sarjana yang sedang menjalani ujian skripsinya. Dan tetap para calon karyawan harus menunggu pengumuman akhir dari ujian KKW mereka.
    Setelah masa training selama 1 tahun tersebut terlewati dan telah dinyatakan lulus dari ujian KKW mereka, barulah para calon karyawan ditetapkan sebagai karyawan PT PERTAMINA (PERSERO).
            Dengan demikian, proses induksi dan orientasi seperti yang dijelaskan dalam teori telah dijalankan dengan baik oleh PT PERTAMINA (PERSERO). Hal itu dibuktikan dengan adanya proses training selama 1 tahun, dimana selama 1 tahun tersebut para calon karyawan dikenalkan dengan seluruh hal yang berkaitan dengan PT PERTAMINA (PERSERO) baik secara umum maupun secara spesifik.

Kamis, 20 November 2014

PROSES SELEKSI

  PROSES SELEKSI
    Setelah seluruh syarat atau spesifikasi jabatan yang diajukan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) terpenuhi, barulah seorang calon karyawan menjalani tes-tes yang telah disediakan oleh PT PERTAMINA (PERSERO). Tes-tes tersebut anatara lain:
1.      Tes Administrasi
Yaitu tes mengenai kelengkapan administrasi dan syarat-syarat yang diminta oleh PT PERTAMINA (PERSERO).
2.      Tes Pengetahuan Umum
Yaitu tes tertulis mengenai pengetahuan umum. Soal dari tes tersebut menyangkut pengetahuan umum mengenai bidang energi, sesuai dengan PT PERTAMINA (PERSERO) yang bergerak dibidang energy, perminyakan dan gas.
3.      Tes Psikotes
Yaitu tes tertulis dan soal yang diberikan pada umumnya sama seperti yang dilakukan pada perusahaan pada umumnya.
4.      Tes Kejuruan
Yaitu tes tertulis dimana jawaban dari soal yang diberikan akan membantu pihak dari PT PERTAMINA (PERSERO) untuk menentukan bagian yang cocok untuk calon karyawan.
5.      Tes Kesehatan
Syarat untuk bekerja di pabrik tentunya tidak mempunyai riwayat sakit, karena seperti yang diketahui bahwa pabrik rentan dengan lingkungan yang kurang sehat. Tes yang dilakukan diantaranya tes penyakit dalam, tidak terlibat narkoba dan obat-obat terlarang, tidak buta warna dan tidak cacat fisik.
6.      Wawancara
Proses wawancara ini merupakan proses akhir dari tes yang telah dilalui sebelumnya. Dalam wawancara tersebut, calon karyawan ditanya seputar pengetahuannya mengenai PT PERTAMINA (PERSERO) dan motivasi untuk bekerja. Wawancara ini lebih menekankan pada pribadi dari calon karyawan.
            Tahap-tahap seleksi yang dilakukan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) tersebut ternyata sudah sesuai dengan teori-teori yang ada. Hanya saja PT PERTAMINA (PERSERO) tidak meminta referensi sebagai penjamin bahwa calon karyawan memiliki kepribadian yang baik. Padahal pada teori yang ada referensi termasuk kedalam seleksi penerimaan karyawan. Dan referensi merupakan pertimbangan akhir dari sebuah seleksi. 

Rabu, 19 November 2014

PENARIKAN KARYAWAN

PENARIKAN KARYAWAN
    PT PERTAMINA (PERSERO) menggunakan metode terbuka dalam metode penarikan karyawan. Dikatakan terbuka karena PT PERTAMINA (PERSERO) menggunakan media cetak yaitu Koran untuk mempublikasikan lapangan pekerjaan tersebut. Hal itu dimaksudkan agar lebih banyak pelamar yang berminat dan PT PERTAMINA (PERSERO) dapat benar-benar memilih calon karyawan yang berkompeten. Jenis iklan yang digunakan adalah blind ad. Menurut Handoko (1989:75), blind ad adalah bentuk iklan penarikan yang tidak menyebutkan perusahaan. Jadi para pelamar yang berminat diminta untuk mengirimkan lamaran ke P.O. BOX dengan nomor tertentu.
    Saluran penarikan yang di gunakan oleh PT PERTAMINA (PERSERO) adalah Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) atau yang dahulu bernama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
    Dengan system penarikan yang diterapkan oleh PT PERTAMINA (PERSERO), dapat disimpulkan bahwa teori yang ada bahwa system penarikan dapat dilakukan dengan metode terbuka, yang salah satunya melalui media Koran dan dilakukan melaui saluran penarikan yang salah satu juga adalah agen tenaga kerja, dapat dikatakan sesuai dengan apa yang telah diterapkan oleh PT PERTAMINA (PERSERO).

Selasa, 18 November 2014

ANALISIS JABATAN

 ANALISIS JABATAN
          Sebelum PT PERTAMINA (PERSERO) melakukan rektrutmen karyawan, PT PERTAMINA (PERSERO) membuat suatu analisis jabatan. Proses dari analisis jabatan itu sendiri akan menghasilkan dua dokumen yang penting, yaitu uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
          Untuk kualifikasi jabatan, PT PERTAMINA (PERSERO) mengajukan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang karyawan di PT PERTAMINA (PERSERO). Khusus untuk unit pengolahan, PT PERTAMINA (PERSERO) menetapkan beberapa syarat dianyaranya:
1.      Laki-laki
2.      Pendidikan minimal D3 Teknik
3.      IPK minimal 2,75
4.      Usia maksimal 23 tahun
5.      Tinggi badan minimal 165 cm
6.      Tidak buta warna
7.      Tidak cacat fisik
    Itulah spesifikasi jabatan yang diminta oleh PT PERTAMINA (PERSERO) unit pengolahan. Hal itu sesuai dengan teori yang disampaikan oleh. Dimana dalam teori tersebut disebutkan bahwa
    Sedangkan untuk uraian pekerjaan (job description) dari jabatan Senior Operator Utilities di PT PERTAMINA (PERSERO) antara lain sebagai berikut:
1.         Menjaga kehandalan produksi untuk kebutuhan utility di dalam kilang.
Produksi tersebut meliputi:
a.      Air bersih
b.      Air demin (air yang digunakan untuk boiler)
c.       Cooling water (air pendingin)
d.      Listrik
e.       Steam
2.         Memonitor kegiatan operasi dan membantu para karyawan pabrik dalam bekerja jika terdapat kesulitan.
3.         Memonitor jumlah kapasitas produksi.
4.         Mencatat jumlah produksi secara berkala, yaitu setiap 2 jam sekali.
5.         Bertanggung jawab atas mesin-mesin didalam pabrik.
6.         Membuat laporan hasil kerja yang nantinya akan dilaporkan kepada atasan.
7.         Mengingatkan mengenai system keselamatan kerja kepada karyawan yang tidak mematuhi aturan pabrik.
Dan secara umum uraian jabatan dari seorang Senior Operator Utilities adalah sebagai berikut:
1.      Membantu Operator Pabrik di operasion tanaman kontrol seperti yang diinstruksikan.
2.      Melakukan perawatan pencegahan kecil sistem yang ditunjuk.
3.      Membantu dalam menjaga catatan operasi peralatan.
4.      Melakukan tes yang diperlukan pada air boiler, sirkulasi air, menutup air pendingin, dll
5.      Membuat penyesuaian dan menambahkan bahan kimia yang diperlukan untuk mempertahankan sistem air dalam pedoman.
6.      Menjaga log sistem pengolahan air.
7.      Tetap bekerja area bersih, rapi dan teratur.
8.      Bertanggung jawab untuk pengoperasian demineralizer dan peralatan yang terkait
9.      Berbaris, mulai, berhenti dan peralatan mengamankan seperti yang dipersyaratkan oleh operator pabrik.
10.  Mengetahui dan mematuhi semua peraturan keselamatan dan peraturan.
11.  Tugas lain yang diberikan
Berdasarkan data diatas, dapat dikatakan uraian jabatan dari seorang Senior Operator Utilities di PT PERTAMINA (PERSERO) telah dijalankan dengan sebagaimana mestinya. Hal itu dibuktikan dengan adanya beberapa tugas yang sesuai dengan tugas dari jabatan tersebut secara umum. Hanya saja untuk jabatan Senior Operator Utilities tidak bekerja secara langsung karena hal itu telah dijalankan oleh para karyawannya dan lebih kepada bertanggung jawab atas apa yang terjadi didalam pabrik.
Seorang Senior Operator Utilies juga mempunyai wewenang untuk menentukan junlah produksi yang dihasilkan. Hal itu tergantung pada permintaan dari pengguna (user).

Senior Operator Utilies juga selalu menjalin hubungan dengan bagian lain, diantaranya bagian produksi. Bagian perlengkapan menyediakan barang-barang penunjang yang dibutuhkan oleh bagian produksi seperti penyediaan air bersih, cooling water (air pendingin), dsb.

Senin, 17 November 2014

JABATAN SENIOR OPERATOR UTILITIES

       JABATAN SENIOR OPERATOR UTILITIES
          PT PERTAMINA (PERSERO) dapat berkembang dengan baik seperti sekarang ini selain karena PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang energi, PT PERTAMINA (PERSERO) juga memiliki tenaga kerja yang berkompeten dibidangnya.
          Di PT PERTAMINA RU III PLAJU terdapat beberapa unit pengolahan yang selalu beroperasi setiap harinya. Unit-unit tersebut mampu memproduksi minyak sebanyak 10.000 ton/hari.
          Didalam makalah ini penulis mengambil salah satu jabatan yang terdapat didalam PT PERTAMINA (PERSERO) RU III PLAJU, yaitu SENIOR OPERATOR UTILITIES. Senior operator utilities adalah salah satu jabatan pada unit pengolahan/kilang minyak yang dikepalai oleh seorang SHIFT SUPERVISOR UTILITIES. Unit ini bertugas untuk menyediakan barang, alat ataupun perlengkapan yang dibutuhkan oleh unit lain dalam proses produksinya. Misalkan dalam proses produksi di unit lain membutuhkan air bersih, maka unit inilah yang berwenang untuk menyediakan air bersih tersebut.

Minggu, 16 November 2014

MACAM-MACAM TES

MACAM-MACAM TES
Didalam suatu proses seleksi, terdapat beberapa jenis tes atau seleksi yang harus dilewati oleh para calon karyawan. Menurut Sastrohadiwiryo (2002:155) proses seleksi tersebut antara lain:
1.      Seleksi Persyaratan Administrasi
Tahap pertama yang harus ditempuh bagian seleksi tenaga kerja adalah mengadakan pemeriksaan persyaratan administrative yang harus dipenuhi para pelamar untuk mengetahui lengkap tidaknya persyaratan tersebut. Seleksi administrative meliputi pengisian formulir yang disediakan perusahaan, persyaratan sebagai lampiran surat lamaran dan persyaratan financial jika dipandang perlu.
2.      Seleksi Pengetahuan Umum
Seleksi pengetahuan umum biasanya dilakukan secara tertulis mengingat yang diberikan cukup banyak dan memerlukan pemikiran yang tak sembarangan. Pengetahuan umum meliputi pengetahuan yang berhubungan dengan ruang lingkup perusahaan danpengetahuan umum yang berhubungan dengan system ketatanegaraan Indonesia.
2.      Seleksi Psikologi
Secara garis besar, seleksi psikologi dibagi menjadi 5 macam, yaitu:
a.      Tes hasil kerja
b.      Tes bakat
c.       Tes kecerdasan
d.      Tes minat
e.       Tes kepribadian
3.      Seleksi Wawancara
Agar sasaran pelaksanaan prinsip dasar wawancara dapat tercapai, perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.      Performance
b.      Potential improvement
c.       Skill profile achievement
d.      Personality attitude
e.       Specific values
4.      Referensi

Kegiatan ini dimaksudkan agar calon tenaga kerja menunjuk beberapa orang, baik tenaga kerja perusahaan maupun orang di luar perusahaan yang dapat memberikan keterangan tentang diri pelamar, baik tentang pribadi, pengalamannya, kecakapannya, keterampilannya, hal-hal khusus yang dimiliki dan lain sebagainya.