Sebagai sumberdaya, waktu adalah sumberdaya yang tidak terbarui (unrenewable resource). Bahasa Latin mengatakan “tempus fugit” (arti harfiah : waktu “terbang”). Waktu “terbang” dan tidak akan pernah kembali lagi. Hanya sejarah yang terulang kembali, tetapi waktu tidak. Karena itu, waktu adalah sumberdaya yang sangat penting dan personal time management sangat relevan.
Apakah waktu penting bagi manusia? Seberapa pentingkah waktu bagi manusia? Dari peribahasa “tempus fugit”, “time is money” dan “waktu adalah pedang”, dapat disimpulkan bahwa secara umum manusia berpendapat waktu adalah penting. Sejatinya, apakah waktu penting atau tidak penting, tergantung dari masing-masing individu.
Orientasi dan persepsi waktu setiap individu dan masyarakat berbeda-beda. Ada masyarakat yang memiliki orientasi ke masa lalu lebih penting dan kurang memperhatikan orientasi waktu masa kini dan yang akan datang. Sebaliknya, ada juga masyarakat yang lebih menghargai orientasi waktu yang akan datang lebih penting daripada masa lalu.
Demikian juga setiap individu juga memiliki persepsi yang berbeda tentang waktu. Persepsi tersebut biasanya dipengaruhi oleh agama, sistem nilai budaya di mana individu tersebut hidup, status sosial ekonomi, dan lain sebagainya. Perbedaan persepsi tentang waktu disarikan dalam beberapa contoh sebagai berikut :
- Untuk memahami makna satu tahun, tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelas.
- Untuk memahami makna satu bulan, tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi premature.
- Untuk memahami makna satu minggu, tanyalah buruh mingguan.
- Untuk memahami makna satu hari, tanyalah seorang pekerja dengan upah harian.
- Untuk memahami makna satu jam, tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu pacarnya.
- Untuk memahami makna satu menit, tanyalah seseorang yang ketinggalan kereta.
- Untuk memahami makna satu detik, tanyalah seseorang yang selamat dari kecelakaan.
- Untuk memahami makna satu mili detik, tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak olimpiade.
Meskipun ada perbedaan persepsi individu dan masyarakat tentang waktu, tetapi secara umum mengakui bahwa waktu adalah penting. Karena itu, maka diperlukan manajemen waktu.
Ada berbagai strategi dan metode untuk mengelola waktu. Hal penting yang harus diketahui adalah mengetahui apa yang paling penting dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi waktu.
Cara Menentukan Apa Yang Paling Penting?
Cara “klasik” untuk mengetahui apa yang paling penting dalam hidup dan harus dilakukan adalah menggunakan Eisenhower Matrix (Stephen R. Covey mempopulerkan Eisenhower Matriks tersebut dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People). Berdasarkan kriteria Penting dan Mendesak, maka diperoleh empat kemungkinan sebagaimana ditunjukkan matriks sebagai berikut :
Berdasarkan Eisenhower Matrix tersebut maka aktivitas yang harus diproritaskan berturut-turut adalah Urgent and Important, Not Imporant but Urgent; Not Urgent but Important; Not Important and Not Urgent. Kata kuncinya, dahulukan yang URGENT. Berikut contoh-contoh dari masing-masing kotak :
- Urgent and Important – for example the kitchen catching fire, a deadline to submit tax reports, a baby crying
- Not Urgent and Important – doing exercises, long term planning, working on a project
- Urgent and Not Important – various interruptions, facebook updates (not that Eisenhower used Facebook at his time), dealing with annoying people
- Not Urgent and Not Important – activities that just waste time, procrastination, checking the latest lolcats, the wikipedia time-sucking hole, etc
Mengapa? Eisenhower selalu mengatakan bahwa “What is important is seldom urgent and what is urgent is seldom important.” Tanpa memiliki Eisenhower Matrix maka sulit membedakan apa yang urgent dan apa yang important. Tanpa mengetahui apa yang yang urgent dan apa yang important, kecenderungan manusia akan mengarah pada Urgent but Not Important.
Apa Yang Paling Penting?
Eisenhower Matrix hanya sebuah alat untuk mengelompokkan berbagai aktivitas manusia ke dalam kelompok yang tepat, berdasarkan kriteria urgent dan important. Hal yang lebih penting adalah menetapkan apa yang paling penting dan mendesak.
Tentu saja apa yang paling penting dan paling mendesak bagi setiap orang berbeda-beda. Agama, status sosial ekonomi, latar belakang budaya, pengalaman hidup dan faktor-faktor lain yang relevan dapat mempengaruhi kriteria seseorang dalam menetapkan apa yang paling penting dan paling mendesak dalam hidupnya.
Dasar untuk mengetahui apa yang paling penting dalam kehidupan adalah dengan menetapkan misi, visi dan mengacu pada nilai-nilai yang menjadi pedoman sikap dan perilaku. Sebab, semua sikap dan perilaku manusia seharusnya mengacu pada misi dan visi yang akan diwujudkannya, dan nilai-nilai yang menjadi pedoman hidupnya.
Manusia perlu mengetahui waktu-waktu yang penting dalam hidupnya agar ia dapat menetapkan aktivitas-aktivitas penting dan mendesak yang akan dikerjakannya. Salah satu pedoman waktu-waktu penting dalam hidup manusia telah dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad Saw.
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : masa mudamu sebelum datang waktu tuamu, masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir).
Time Robbers
Setelah memiliki time management dan Eisenhower Matrix, maka hal penting selanjutnya yang harus diketahui adalah para pencuri waktu (time robbers). Dalam Eisenhower Matrix, time robbers sudah pasti masuk dalam kotak not urgent and not important.
Apa saja yang termasuk dalam time robbers? Dalam buku Super Tactics of Time Management Experts diberikan beberapa contoh, antara lain : televisi dan radio, telephone, traffic terror, e-mails (internet), dan lain sebagainya.
Tentu saja bukan berarti televisi, radio, telephone, dan internet tidak bermanfaat bagi manusia. Masalahnya, manusia seringkali bukan tidak mengetahui porsi waktu yang tepak untuk menonton acara televisi, mendengarkan radio, berbicara di telepon, dan menggunakan internet.
Mengetahui apa saja time robbers yang dapat menggagalkan program time management sangat penting agar orang dapat kembali fokus kepada berbagai aktivitas yang masuk kategori urgent and important.
Mengukur Kualitas Manajemen Waktu
Tanpa memandang latar belakang status sosial seseorang, semua orang pasti sepakat bahwa, hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Itulah semangat yang terkandung dalam continous improvement.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah Muhammad saw bersabda, bahwa : “Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung.” (HR. Bukhari).
Jadi, seberapa baik kualitas manajemen waktu yang dijalankan, sangat dipengaruhi oleh konsistensi setiap orang menjalankan “proyek” continous improvement. Masing-masing orang lah yang bisa menilai apakah keadaannya menjadi lebih baik, atau merugi, atau beruntung.