Jumat, 31 Oktober 2014

Arti Penting Manajemen Waktu

 Arti Penting Manajemen Waktu
Jatah waktu yang diberikan kepada kita adalah 24 jam sehari 7 hari seminggu. Dengan modal waktu yang sama seseorang bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dibanding orang lain. Kemampuan inilah yang kemudian disebut sebagai manajemen waktu.
 Kemudian muncul pertanyaan seberapa penting manajemen waktu itu.  Berdasarkan penelitian, orang yang sukses di dunia ini rata-rata adalah orang yang mampu memanajemen waktunya dengan baik. Orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan maksimal adalah orang-orang yang mampu memanfaatkan tiap waktu luangnya. sesempit apapun itu.
Waktu adalah terbatas dan langka. Harus disadari setiap individu memiliki jumlah jam yang sama, namun anda akan melihat beberapa orang yang mengeluh tentang waktu yang mereka miliki. Oleh karena itu, untuk manajemen waktu yang efisien sangat penting untuk menetapkan prioritas dan menyelaraskan dengan tenggat waktu. Ketika mulai memprioritaskan hal ini, maka akan terlihat bahwa ada cukup waktu untuk kegiatan yang penting dalam hidup.
Manajemen waktu membantu dalam mengorganisir diri sendiri. Jika bisa membagi waktu tertentu untuk setiap pekerjaan atau kegiatan, tentu tidak akan terjadi kekhawatiran tentang pencapaian target tertentu. Manajemen waktu adalah semua tentang penyelarasan tugas dan penyelesaiannya dalam 24 jam.
Waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan yang dilakukan haruslah direncanakan. Harus diketahui bagaimana membagi jam istirahat dan memulai kegiatan di antara berbagai kegiatan hari itu. Hal ini akan memastikan bahwa tugas selesai dan waktu yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan. Pentingnya manajemen waktu, itu membantu dalam mewujudkan atau mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kamis, 30 Oktober 2014

personal time management

Personal Time Management

03MAY
Sebagai sumberdaya, waktu adalah sumberdaya yang tidak terbarui (unrenewable resource). Bahasa Latin mengatakan “tempus fugit” (arti harfiah : waktu “terbang”). Waktu “terbang” dan tidak akan pernah kembali lagi. Hanya sejarah yang terulang kembali, tetapi waktu tidak. Karena itu, waktu adalah sumberdaya yang sangat penting dan personal time management sangat relevan.
Apakah waktu penting bagi manusia? Seberapa pentingkah waktu bagi manusia? Dari peribahasa “tempus fugit”, “time is money” dan “waktu adalah pedang”, dapat disimpulkan bahwa secara umum manusia berpendapat waktu adalah penting. Sejatinya, apakah waktu penting atau tidak penting, tergantung dari masing-masing individu.
Orientasi dan persepsi waktu setiap individu dan masyarakat berbeda-beda. Ada masyarakat yang memiliki orientasi ke masa lalu lebih penting dan kurang memperhatikan orientasi waktu masa kini dan yang akan datang. Sebaliknya, ada juga masyarakat yang lebih menghargai orientasi waktu yang akan datang lebih penting daripada masa lalu.
Demikian juga setiap individu juga memiliki persepsi yang berbeda tentang waktu. Persepsi tersebut biasanya dipengaruhi oleh agama, sistem nilai budaya di mana individu tersebut hidup, status sosial ekonomi, dan lain sebagainya.  Perbedaan persepsi tentang waktu disarikan dalam beberapa contoh sebagai berikut :
  • Untuk memahami makna satu tahun, tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikan kelas.
  • Untuk memahami makna satu bulan, tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi premature.
  • Untuk memahami makna satu minggu, tanyalah buruh mingguan.
  • Untuk memahami makna satu hari, tanyalah seorang pekerja dengan upah harian.
  • Untuk memahami makna satu jam, tanyalah seorang gadis yang sedang menunggu pacarnya.
  • Untuk memahami makna satu menit, tanyalah seseorang yang ketinggalan kereta.
  • Untuk memahami makna satu detik, tanyalah seseorang yang selamat dari kecelakaan.
  • Untuk memahami makna satu mili detik, tanyalah seorang pelari yang meraih medali perak olimpiade.
Meskipun ada perbedaan persepsi individu dan masyarakat tentang waktu, tetapi secara umum mengakui bahwa waktu adalah penting. Karena itu,  maka diperlukan manajemen waktu.
Ada berbagai strategi dan metode untuk mengelola waktu. Hal penting yang harus diketahui adalah mengetahui apa yang paling penting dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi waktu.
Cara Menentukan Apa Yang Paling Penting?
Cara “klasik” untuk mengetahui apa yang paling penting dalam hidup dan harus dilakukan adalah menggunakan Eisenhower Matrix (Stephen R. Covey mempopulerkan Eisenhower Matriks tersebut dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People). Berdasarkan kriteria Penting dan Mendesak, maka diperoleh empat kemungkinan sebagaimana ditunjukkan matriks sebagai berikut :
Image courtesy of www.timegt.com
Berdasarkan Eisenhower Matrix tersebut maka aktivitas yang harus diproritaskan berturut-turut adalah Urgent and Important, Not Imporant but Urgent; Not Urgent but Important;  Not Important and Not Urgent. Kata kuncinya, dahulukan yang URGENT. Berikut contoh-contoh dari masing-masing kotak :
  • Urgent and Important – for example the kitchen catching fire, a deadline to submit tax reports, a baby crying
  • Not Urgent and Important – doing exercises, long term planning, working on a project
  • Urgent and Not Important – various interruptions, facebook updates (not that Eisenhower used Facebook at his time), dealing with annoying people
  • Not Urgent and Not Important – activities that just waste time, procrastination, checking the latest lolcats, the wikipedia time-sucking hole, etc
Mengapa? Eisenhower selalu mengatakan bahwa “What is important is seldom urgent and what is urgent is seldom important.” Tanpa memiliki Eisenhower Matrix maka sulit membedakan apa  yang urgent dan apa yang important. Tanpa mengetahui apa yang yang urgent dan apa yang important, kecenderungan manusia akan mengarah pada Urgent but Not Important.
Apa Yang Paling Penting?
Eisenhower Matrix hanya sebuah alat untuk mengelompokkan berbagai aktivitas manusia ke dalam kelompok yang tepat,  berdasarkan kriteria urgent dan important. Hal yang lebih penting adalah menetapkan apa yang paling penting dan mendesak.
Tentu saja apa yang paling penting dan paling mendesak bagi setiap orang berbeda-beda. Agama, status sosial ekonomi, latar belakang budaya, pengalaman hidup dan faktor-faktor lain yang relevan dapat mempengaruhi kriteria seseorang dalam menetapkan apa yang paling penting dan paling mendesak dalam hidupnya.
Dasar untuk mengetahui apa yang paling penting dalam kehidupan adalah dengan menetapkan misi, visi dan mengacu pada nilai-nilai yang menjadi pedoman sikap dan perilaku. Sebab, semua sikap dan perilaku manusia seharusnya mengacu pada misi dan visi yang akan diwujudkannya, dan nilai-nilai yang menjadi pedoman hidupnya.
Manusia perlu mengetahui waktu-waktu yang penting dalam hidupnya agar ia dapat menetapkan aktivitas-aktivitas penting dan mendesak yang akan dikerjakannya. Salah satu pedoman waktu-waktu penting dalam hidup manusia telah dijelaskan oleh Rasulullah Muhammad Saw.
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : masa mudamu sebelum datang waktu tuamu, masa  sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir).

Time Robbers
Setelah memiliki time management dan Eisenhower Matrix, maka hal penting selanjutnya yang harus diketahui adalah para pencuri waktu (time robbers). Dalam Eisenhower Matrix, time robbers sudah pasti masuk dalam kotak not urgent and not important.
Apa saja yang termasuk dalam time robbers? Dalam buku Super Tactics of Time Management Experts diberikan beberapa contoh, antara lain : televisi dan radio, telephone, traffic terror, e-mails (internet), dan lain sebagainya.
Tentu saja bukan berarti televisi, radio, telephone, dan internet tidak bermanfaat bagi manusia. Masalahnya, manusia seringkali bukan tidak mengetahui porsi waktu yang tepak untuk menonton acara televisi, mendengarkan radio, berbicara di telepon, dan menggunakan internet.
Mengetahui apa saja time robbers yang dapat menggagalkan program time management sangat penting agar orang dapat kembali fokus kepada berbagai aktivitas yang masuk kategori urgent and important.
Mengukur Kualitas Manajemen Waktu
Tanpa memandang latar belakang status sosial seseorang, semua orang pasti sepakat bahwa, hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Itulah semangat yang terkandung dalam continous improvement.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah Muhammad saw bersabda, bahwa : “Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung.” (HR. Bukhari).
Jadi, seberapa baik kualitas manajemen waktu yang dijalankan, sangat dipengaruhi oleh konsistensi setiap orang menjalankan “proyek” continous improvement. Masing-masing orang lah yang bisa menilai apakah keadaannya menjadi lebih baik, atau merugi, atau beruntung.

Rabu, 29 Oktober 2014

konsep time management

Konsep Time Management Skill, dapat dijelaskan sebagai berikut:
A = Awal            _________                     Inisiatif
B = Rata-rata   _____________              Proaktif
C = Kepayahan   _____________          Sia-Sia
D = Produktif    ____________              Efisiensi
E = Efektif     ____________              Keunggulan

Inisiatif adalah ketanggapan seseorang untuk segera melakukan suatu tindakan untuk sesuatu pekerjaan melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan tanpa menunggu perintah terlebih dahulu.
Proaktif adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan dikala mendapatkan rangsangan (stimulus).
Sia-sia adalah ketika sudah melakukan suatu pekerjaan tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang diharpakan atau tidak berguna.
Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Efektif merupakan pencapaian atau pemilihan tujuan yang tepat dari beberapa alternatif lainnya.
Orang yang mampu mengatur waktu dengan baik, merupakan orang yang mampu juga menyeimbangkan antara energi dengan kualitas (mutu) yang dimilikinya.

Selasa, 28 Oktober 2014

time management

Time Management

Time menagement sebagai sebuah dogma dimana setiap manusia yang berkegiatan dituntut untuk dapat mengatur waktu yang tersedia. Pengertian ini telah menjadi kebanggaan banyak orang bahkan institusi yang menjual program time management sebagai salah satu kurikulum dalam sebuah pencapaian  akademisnya. Sebenarnya pengertian ini hanyalah sebuah kedangkalan berpikir dan pengambilan keputusan yang terlalu cepat dalam membuat sebuah konsep manajemen. Bila kita gali lebih dalam sebetulnya time (waktu) tidak bisa di-manage (atur) karena memang sudah jelas hitungannya. Sehari ada 24 jam, satu jam 60menit, dan satu menit ada 60 detik. Lalu siapa yan gbisa merubahnya kecuali Yang Maha Kuasa?
Time Management sebagai dogma yang mengacu pada satu definisi yang telah diipretasikan, bukan dari definisi murni.
Pengaturan berlaku pada diri kita, apakah kita punya keinginan untuk melakukan kegiatan dan mengetahui sejauh mana emosi yang terlibat dalam aktifitas tersebut. Pengertian manage disini berarti bagaimana cara kita mengatur setumpuk aktifitas yang berbeda skala prioritas dalam keterbatasan waktu yang ada.
Sebuah pengertian baru yang akan memudahkan kita dalam memahami arti time management yang sebenarnya dapat diambil dari sebuah kata dalam bahasa Inggris,CONTROL (pengaturan). Yang merupakan keywords berikut.
CAREFUL
Hati-hati dalam memfokuskan diri pada suatu pekerjaan. Mengatur pekerjaan dan menentukan aktifitas yang akan dilakukan alias fiqh prioritas sangat bergantung pada kekuatan berpikir secara global dan melihat semua kondisi yang ada. Hindari menuliskan semua yang jarus kita kerjakan tanpa melihat kondisi yang sedang terjadi. Hal ini menyebabkan banyak prioritas tidak akan terselesaikan secara tuntas atau bahkan tidak sempat dilaksanakan sama sekali. Akhirnya Anda terpaksa mengerjakan satu pekerjaan dan kemudian berpindah ke pekerjaan lain di luar urutan prioritas yang seharusnya dan hasilnya jelas tidak akan memuaskan.
OBJECTIVES
Tentukan tujuan yang ingin Anda capai dari sejumlah pekerjaan yang akan dikerjakan. Jangan tertipu oleh keinginan perfeksionis pribadi. Sebaiknya perfectionismditambahkan setelah kita berhasil menyelesaikan semua pekerjaan yang ad. Dengan demikian kita tidak akan menemui kekesalan terhadap ketidakcukupan waktu atas target pencapaian kualitas yang kita inginkan. Tentukan tujuan, selesaikan, perbaiki dan sempurnakan dalam hitungan waktu terakhir.
NEGATIVE
Ingat dan sadari energi negatif apa saja yang sering mengganggu kita, baik dari luar ataupun dari dalam, apalagi dari dalam dan yang kedua-duanya :D. Contoh energi negatif adalah teman-teman yang mengajak kita mengerjakan hal lain. Disadari atau tidak kita menyukainya dan mengenggapnya refreshing setelah mengerjakan hal yang cukup melelahkan.
Energi negatif yang kita miliki harus bisa kita hadapi sebaik mungkin dengan menuliskanpoint-p[oint apa saja yang melemahkan kita secara rapi. Tapi hati-hati JANGAN TERLALU DETIL karena hal itu akan menjadi sebuah jebakan baru karena kita jadi menguras waktu kita lebih banyak utk itu.
TIME AVAILABLE
Perhatikan terus kesediaan waktu untuk mencapai target. Hal tsb akan menjadi sangat krusial untuk dapat menentukan langkah berikutnya. Sediakan pula sedikit waktu untuk mengatasi error condition yang mungkin terjadi. Hal ini akan lebih mudah  jika kita sudah mengetahui kekuatan diri dan menetapkan target yang jelas. Kita bisa belajar realistis namukn tetap mempunyai motivasi besar untuk memompa kemampuan diri. Ada dua jenis jam yangkita pahami yaitu ‘jam kenyataan‘ dan ‘jam pikiran‘. Bila kedua jam tsb tidak berdetak bersamaan, maka akan terjadi sebuah gapyang dapat menimbulkan hal yang tidak kita inginkan.
ROTATION
Penjelasan bagian ini sebenarnya mudah saja, klo udah mentok di pekerjaan pertama, rotasi ke pilihan berikutnya atau pilih pekerjaan yang lebih menyenangkan sebagairefreshment. Tapi jangan terlalu sering. Rotasi perlu dilakukan hanya untuk memilah pikiran Anda dan membiarkannya lepas sementara waktu dari pekerjaan sebelumnya. Biarkan pekerjaan pertama didefrag dulu.
OBLIGATION
Perhatikan bobot tanggung jawab yang terdapat dalam tiap urutan tugas. Hal tsb sangat menentukan prioritas. Bila tanggung jawab dalam suatu tugas sangat besar, maka rotasi sebaiknya dihindari. Terlalu sering memanjakan diri dengan memilih pekerjaan yang lebih menyenangkan akan membentuk pribadi yang ‘hanya bisa’ bertanggung jawab bila hal itu menyenangkan saja, jika tidak akan muncul excuses, alasan-alasan.
LIMITATIO
Beri batasan untuk setiap tugas yang telah kita susun, kemudian masukkan ke dalam kelompok tugas berseri. Dengan demikian anda akan lebih termotivasi untuk mengerjakannya karena semua sudah terbagi ke dalam rangkaian tugas dengan bobot dantingkat  pencapaian yang jelas.
Lebih dari itu yang terpentin gadalah “mengalahkan diri Anda sendiri. Belajarlah mengerjakan hal yang tidak anda sukai atau yang tidak bisa Anda lakukan. Dengan begitu Anda telah memberikan kesempatan pada diri Anda sensiri untuk mencapai prestasi yan gdapat memotivasi diri ke arah yang lebih baik.
“Berprestasi dalam sebuah pencapaian adalah sebuah prestasi dalam pengambilan keputusan untuk tidak mengalah pada diri kita sendiri”

Senin, 27 Oktober 2014

Pengembangan & Penilaian Prestasi , Kompensasi PT. Pertamina (Persero)

Pengembangan & Penilaian Prestasi , Kompensasi PT. Pertamina (Persero)


  1. Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
  2. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

4.    Promosi, Pemisahan , Terminasi , Pemberhentian sukarela , dan Pengunduran diri
  1. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar.
  2. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebutdownsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
  3. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
  4. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
  5. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.

Minggu, 26 Oktober 2014

Peran dan Fungsi Manajemen SDM PT. Pertamina (Persero)

Peran dan Fungsi Manajemen SDM PT. Pertamina (Persero)

 

Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja.
1.    Perencanaan
Melakukan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2.    Rekrutmen & Seleksi
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job descriptiondan juga spesifikasi pekerjaan/job specification.
Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Efektivitas SDM serta Kompensasi PT.Pertamina (Persero)

Efektivitas SDM serta Kompensasi PT.Pertamina (Persero)
Dalam hal kompensasi/reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik.
Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai. dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.

Jumat, 24 Oktober 2014

Proses Tahapan Manajemen SDM PT. Pertamina (Persero)

Proses Tahapan Manajemen SDM PT. Pertamina (Persero)


1.    Recruitment (pengadaan),
Pengadaan Manajemen Sumber Daya Manusia Recruitment disini diartikan suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyarigan sampai dengan pengangkatan dan penempatan.

2.    Maintenance (pemeliharaan)
`Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam perusahaan betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari perusahaan atau pekerjaan yang tidak optimal..
Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial seperti : kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.
3.    Development (pengembangan).
Pengembangan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada didalam suatu perusahaan perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan perusahaan. Apabila perusahaan ingin berkembang yang diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu:
a.    Analisis perusahaan, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana perusahaan melakukan pelatihan bagi pekerjanya”,
b.    Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,
c.    Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”.
Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di perusahaan tersebut.
Program pengembangan pekerja di Pertamina dimulai saat bergabung bersama perusahaan dan berlangsung terus menerus sepanjang karir di perusahaan. Program pengembangan antara lain:
  • Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi secara selektif di dalam/luar negeri, untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi untuk membangun profesionalisme pekerja
  • Pelatihan, seminar, workshop di Pertamina Learning Centre maupun institusi-institusi ternama di dalam/luar negeri di bidang Manajerial, Spesialis, Teknis, Leadership dan Budaya
  • Sertifikasi profesional
  • Coaching & mentoring
  • People Review yang merupakan Sistem Manajemen Kinerja di Pertamina, untuk menilai kinerja dan sebagai dasar untuk program pengembangan pekerja
  • Jalur karir Manajerial dan Spesialis
  • Internal job posting, memberikan kesempatan untuk merubah karir di lingkungan Pertamina
  • Penugasan di anak perusahaan merupakan bagian dari pembinaan dan pengembangan pekerja yang dilakukan secara terencana

Kamis, 23 Oktober 2014

Tata Nilai Pertamina

Tata Nilai Pertamina
Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

Competitive 
(Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa 

Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan) Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Commercial (Komersial) Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Capable (Berkemampuan) Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

Rabu, 22 Oktober 2014

Kompensasi pertamina

Kompensasi

Kompensasi merupakan salah satu faktoor penting bagi kelangsungan kerja karyawan di perusahaan yang pengaruhnya pada kepuasan kerja, loalitas ataupun aspek kerja lainnya. Di dalam masa krisis keuangan ini, bagaimanakah perusahaan menerapkan kebijakan kompensasina agar aktivitas perusahaan terus berlangsung dan karyawanpun tidak menganggur. Sudah menjadi wacana umum bahwa kompensasi dan benefit merupakan alat untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan terbaik di perusahaan. Meskipun ada factor lain yang menjadi pertimbangan karyawan untuk loyal di suatu tempat, tidak dipungkiri bahwa kompensasi yang menarik merupakan salah satu alasan bagi karyaan untuk bertahan. Hasil survey WorkAsia 2007/2008 yang sempat dirilis konsultan sumber daya manusia (SDM), Watson Wyatt, menyimpulkan, pendorong utama keterikatan karyawan di perusahaan adalah focus kepada pelanggan, kompensasi dan benefit, serta komunikasi. 

PT. Pertamina mengikuti perkembangan remunerasi melalui survey yang dilakukan oleh lembaga-lembaga ternama untuk dapat secara terus menerus menyesuaikan program kompensasi agar kompetitif di pasar tenaga kera sesuai industrinya dan uuntuk menghargai prestasi kerja individu maupun kelompok.
PT. Pertamina menyediakan kompensasi bagi karyawan, diantaranya:

1. Upah tetap. Upah ini dilihat dari golongan pekerja yaitu bisa dikelompokkan menjadi 16 tingkatan (16-         1 dengan makin kecil angka tingkatannya maka makin besar upahtetap yang didapat) dan dari 16                 tingkatan tersebut digolongkan menjadi 3 kriteria, yaitu: 
        a. Minimal (16 – 10)
        b. Median (10 – 7)
        c. Maximal (6 – 1)
2. Tunjangan daerah
3. Tunjangan jabatan

PT. Pertamina memiliki komitmen untuk menyejahterakan pekerja. Kami peduli terhadap kesejahteraan pekerja dan keluarga sehingga dapat memberikan kinerja terbaik. Kami mendorong tercapainya keseimbangan antara bekerja dan kehidupan social. 

Kami  juga memberikan beberapa benefit berupa:

1. Asuransi dan layanan kesehatan (untuk Anda dan anggota keluarga) dengan benefit:
        a. Medical check-up (setahun sekali untuk pekerja, 3 tahun sekali untuk suami/istri)
        b. Rawat jalan, rawat inap, kelahiran, dan kesuburan
        c. Perawatan gigi
        d. kacamata
2. Jamsostek
3. Bonus, cara untuk menghitung besarnya bonus dengan penilaian kinerja karyawan tahunan. Biasanya             nilai kinerja karyawan diantara 1 – 8
4. Tabungan pekerja
5. Uang pengganti
6. Istirahat tahunan
7. Pensiunan (50% dari upah pekerja)
8. Rumah dinas (General manager, Manager, pekerja yan sesuai dengan kesepakatan kerja)
9. Fasilitas dan kegiatan olah raga
10. Kegiatan sosial dan keagamaan

Pemberian kompensasi sekarang ini sudah signifikan jika dilihat dari dua sisi yakni secara obektif maupun subjektif. 

Jika dilihat secara objektif, terus terang dilihat dari nominalnya peningkatan cukup terasa dan sangat signifikan, alaupun apabila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis masih belum yang tertinggi. Sedangkan dilihat secara subjektifpun cukup apalagi bila dibandingkan dengan sebelumnya.

Dengan diubahnya sistem pemberian kompensasi PT. Pertamina maka dari konsep tersebut adalah manajemen akan menjadikan Pertamina sebagai perusahaan yang mempunyai daya saing, dalam hal kompensasi terhadap pekerjanya. Perusahaan berharap akan bisa menarik tenaga-tenaga proofesional yang saat ini bekerja di perusahaan pesaing Pertamina, dan sekaligus mempertahankan para pekerja yang mempunyai kempetensi. Dengan mempunyai daya saing tinggi, Pertamina akan dengan mudah untuk mencari tenaga kerja baru yang berkualitas. Hal ini bisa dilakukan apabila kompensasi bagi para pekerja Pertamina masuk di dalam perhitungan para tenaga professional. Dengan demikian perusahaan di luar Pertamina uga akan meningkatan kompensasinya untuk mempertahankan pekerjanya, dan seterusnya sesuai dengan tuntutan zaman. Hal yang tidak kalah penting adalah dengan terus meningkatkan kompensasi terhadap pekerjanya, Pertamina akan bisa mempertahankan pekerjanya yang berkompeten.

Selasa, 21 Oktober 2014

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 

Sumber informasi program tanggung jawab sosial perusahaan mayoritas diketahui dari pihak petugas, yaitu dari pihak Manajer dan asisten Corporate Social Responsibilty dan Program Bina Lingkungna PT. Pertamina (Persero) UPMS I. Namun, siapapun yang menjadi sumber informasi program tanggung jawab sosial perusahaan bukanlah suatu masalah, hal ini tentu membuktikan bahwa informasi program tanggung jawab sosial perusahaan terpublikasi dengan baik. Setelah mendapat informasi yang diinginkan mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan dan ikut bergabung dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosiak perusahaan, mayoritas responden memahami bahwa program di bidang sistem pendidikan, kesehatan, infrastruktur sosial, keagamaan yang dilaksanakan di Lingkungan XII Kelurahan Silalas Kecmatan Medan Barat adalah bagian dari komitmen dan kewajiban perusahaan yang dijalankan guna memenuhi tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar daerah operasional perusahaan. Pihak yang menetapkan sasaran program adalah Manajer dan asisten Corporate Social Responsibilty dan Program Bina Lingkungan PT.Pertamina (Persero) UPMS I. Pertimbangan atau ukuran yang digunakan oleh Manajer dan asisten Corporate Social Responsibilty dan Program Bina Lingkungan PT. Pertamina (persero) UPMS I Medan dalam menetapkan sasaran program secara umum adalah masyarakat yang berada di sekitar operasional perusahaan termasuk masyarakat kelurahan silalas. Tujuan program tanggung jawb sosial perusahaan adalah Menuju Kehidupan Lebih Baik. baik dari segi pendapatan, pekerjaan, kesehatan, pendidikan dan kehidupan yang layak. Melalui berbagai bidang program Corporate Social Responsibilty dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh pihak Manajer Humas (Corporate Social Responsibilty) PT. Pertamina (Persero) UPMS I diharapkan para peserta mampu membangun kemandirian dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan pengetahuan responden tentang target program tanggung jawab sosial perusahaan, lebih banyak responden yang kurang mengetahui target program yaitu 25,53%, dibandingkan responden yang mengetahui target program dengan hasil persentase yang hanya 48,94%. Responden mengaku bahwa mereka lupa dengan materi target yang pernah disosialisasikan. Sedangkan dua belas responden yang tidak tahu mengenai masalah target menganggap bahwa target program adalah tanggung jawab pihak petugas sehingga responden tidak pernah menanyakan hal tersebut. Menanggapi hal ini, maka pihak perusahaan sebaiknya memberikan informasi lengkap mengenai profil Corporate Social Responsibilty PT. Pertamina (Persero) UPMS I kepada masyarakat, karena dengan mengetahui target program, peserta dapat ikut serta memberi penilaian, apakah target program tanggung jawab sosial perusahaan tercapai atau tidak, dan sejauh mana program yang mereka laksanakan tercapai. Sosialisasi penetapan target dibicarakan melalui diskusi dan perembukan, oleh karena itu target yang ditetapkan untuk setiap kegiatan diketahui oleh masyarakat yang rutin mengikuti pertemuan. Masyarakat diposisikan sebagai obyek sekaligus subyek pemberdayaan, di mana Masyarakat diberi kesempatan untuk berkontribusi menentukan target kegiatan karena masyarakat disebut sebagai pihak yang lebih mengetahui kondisi di lapangan. Misalnya untuk target kegiatan program. Pertimbangan atau ukuran yang digunakan oleh pihak Community Development Department dalam menetapkan sasaran program secara umum adalah masyarakat yang berada di sekitar operasional perusahaan termasuk Lingkungan XII Keluruhan Silalas Kecamatan Medan Barat, marginal sosial ekonominya dan dinamika kependudukan menjadi prioritas dari program tanggung jawab sosial perusahaan, sifat mayoritas dari masyarakat Lingkungan XII kelurahan silalas adalah adanya saling bekerjasama dan berswadaya, serta mentaati pola kesepakatan yang di tetapkan secara bersama.

Secara khusus penetapan sasaran program ditentukan oleh bidang program dan kegiatan yang dilaksanakan, misalnya di bidang pelatihan kemampuan interpesonal, sasaran program adalah masyarakat yang mata pencahariannya adalah sebagai buruh dengan ekonomi lemah. Di bidang pendidikan, sasaran program difokuskan pada siswa-siswi yang kurang mampu dan memiliki prestasi yang baik. Di bidang kesehatan seluruh masyarakat berhak memperoleh pelayanan kesehatan gratis seperti pemeriksaan kesehatan dan pengobatan massal, sunatan massal di khususkan bagi anak yang akan disunat sedangkan pemberian paket gizi dikhususkan bagi balita dan ibu hamil. Sasaran di bidang keagamaan dan bakti sosial adalah warga Lingkungan XII yang berada di bantaran Sungai Deli dan masyarakat Lingkungan XII yang berada tepat didaerah perkantoran PT. Pertamina (Persero) UPMS I Medan. Setiap warga desa dapat berpartisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi masyarakat yang tercatat namanya di administrasi divisi Corporate Social Responsibilty dan Program Kemitraan Bina Lingkungan yang lebih diutamakan untuk mengikuti setiap bidang program. Oleh karena itu masyarakat yang ingin ikut bergabung dalam program tersebut, harus menunjukkan komitmennya, mengikuti progran dengan serius dan bertanggungjawab. Ketepatan Waktu Pemberian Bantuan, Penyuluhan dan sosialisasi program tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan oleh pihak perusahaan di Lingkungan XII Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat dilaksanakan secara berkelanjutan. Setiap bidang program atau kegiatan dari tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya penyuluhan diadakan rutin minimal dua kali dalam setahun sesuai dengan waktu yang ditentukan seperti; penyuluhan kesehatan, penyuluhan lingkungan, penyuluhan sanitasi, penyuluhan (pelatihan) kemampuan interpersonal (Workshop). Disamping itu untuk meningkatkan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan dan mendukung aktivitas program, pihak perusahaan juga memberikan berbagai pelatihan yang bermanfaat bagi peserta seperti; pelatihan peningkatan dalam kreatifitas dalam berdagang, pelatihan bagi calon wirausahawan dan pelatihan peningkatan kualitas pendidikan bagi siswa-siswi berprestasi.

Tercapainya Target yang Ditetapkan melalui Berbagai Kegiatan, sebanyak dua puluh empat responden (51,06%) berpendapat bahwa target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan tercapai. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya bidang program (kegiatan) Corporate Social Responsibilty yang direalisasikan di Linkungan XII Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat, dan pada umumnya dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Sembilan responden (19,15%) berpendapat bahwa target kegiatan yang ditetapkan kurang tercapai, hal ini disebabkan responden yang diambil datanya adalah peserta dari Corporate Social Responsibilty yang baru masuk dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Kurangnya pengalaman responden mempengaruhi pencapaian target sesuai dengan target yang telah disepakati. Sedangkan empat belas responden (29,97%) mengatakan bahwa target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan tidak tercapai karena responden belum merasakan adanya perubahan pendapatan. Namun hasil pencapaian target kegiatan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu pihak Staff Manajer, Asisten Divisi Corporate Social Responsibilty, Program Kemitraan Bina Lingkungan dan peserta dari Corporate Social Responsibilty perlu bekerja sama melakukan suatu terobosan baru dengan ide yang lebih kreatif dalam upaya peningkatan kualitas target kegiatan. Pencapaian Tujuan yang Ditetapkan melalui Berbagai Kegiatan, sebanyak tujuh belas responden (36,17%) berpendapat bahwa pencapaian tujuan yang ditetapkan melalui berbagai kegiatan tercapai, responden berpendapat bahwa banyak manfaat yang mereka peroleh dari bantuan dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Pertamina (Persero) UPMS I yang terealisasi di Lingkungan VII Kelurahan Silalas. Tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah terciptanya masyarakat yang sejahtera, yang diwujudkan berdasarkan target dan sasaran program. Upaya peningkatan pendapatan dan basis modal masyarakat, diusahakan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang “sistem Kemitraan” sebagai berikut: Kegiata pemberian bantuan bina lingkungan untuk lingkungan dibawah koordinasi kelurahan silalas. Untuk memenuhi target “masyarakat lebih berpendidikan” maka pihak perusahaan mengupayakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan, yang direalisasikan melalui pemberian bantuan beasiswa bagi siswa-siswi di lingkungan yang disalurkan melalui kelurahan. Sumber Kelemahan Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, dua belas responden (25,53%) mengaku bahwa sumber kelemahan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Pertamina (Persero) UPMS I Medan utamanya bersumber dari peserta. 

Inti dari pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sangat dipengaruhi oleh kesiapan peserta dalam mengemban komitmen dan tanggung jawab. Kurangnya etos kerja peserta juga mempengaruhi pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan berhasil atau tidak. Sebanyak dua belas responden (44,68%) menyatakan bahwa kelemahan yang dihadapi adalah bersumber dari kelurahan. Masyarakat mengaku bahwa kelurahan kurang memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan untuk lingkungan-lingkungan di bawah koordinasi kelurahan silalas. Menurut dua belas responden (25,53%) bahwa letak kelemahan program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, umunya bersumber dari pihak perusahaan. Responden berpendapat bahwa terjadi penurunan kualitas kinerja bagian Corporate Social Responbility dalam menjalankan tugas Corporate Social Responbility di Kelurahan Silalas. Evaluasi program tanggung jawab sosial perusahaan, tidak boleh hanya semata-mata materi yang hanya dibuktikan dengan laporan saja. Evaluasi dalam hal ini memerlukan tindak lanjut untuk meninjau kelemahan dan kendala yang ada dilapangan, sehingga program tanggung jawab sosial perusahaan dapat berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan masyarakat binaan, karyawan, sesuai dengan tujuan tanggung jawab sosial perusahaan dan rencana program.